Senin, 17 Desember 2012

Where my brain is wandering right now

jadi gimana ya, ada tekanan impulsif yang kadang terinstansiasikan, yang kalau di eksklamasikan, oh i know where this is going, namun sulit terdefinisikan. karena logika jamak yang bersifat rekursif.

Kamis, 13 Desember 2012

Ketergantungan Obat Flu

Sebelum dateng musim hujan, gua biasanya kalau lagi flu, cukup tidur gak pake obat bisa sembuh. Sekarang hampir tiap minggu meler, sementara tugas besar numpuk minta di kodingin (kerjain).

Kebiasaan gua kalau lagi pilek apalagi sampe meler gak ketulungan, bawaannya badmood mulu. Gak enak ngapa-ngapain. Nugas pusing. Tidur susah. Sampe akhirnya temen sekontrakan gua nawarin obat flu dari apotek (ejaan yang bener itu "apotek" atau "apotik"?) dan alhamdulillah cukup manjur. Sebagai perbandingan:

- tidur 8 jam tanpa obat: bangun masih pusing & ngantuk. Kadang masih meler.
- tidur 3 jam dengan obat: bangun seger gak pusing & ngantuk sama sekali. Mucus kering di idung.

Masalahnya udah sekitar 1 bulan gua konsumsi obat itu tiap kali kumat. Gua takut ketergantungan.

Sekilas Tentang Unity 3D

Unity 3D adalah sebuah game engine bla bla bla (nanti dilanjut)

Berikut ini merupakan video pertama saya yang menjelaskan secara singkat tentang penggunaan software Unity 3D

Rabu, 22 Agustus 2012

Location-based Bed Time

Nikmatnya kalau setiap hari bangun pagi di rumah. Kenapa di kosan gua susah banget melek?


Selasa, 21 Agustus 2012

Dream Journal

25 Juli 2012

Pertama kalinya saya mengalami akses kontrol penuh untuk masuk dan keluar dari mimpi, baik lucid dream maupun mimpi biasa.

Berawal dari sebuah mimpi biasa, dengan unconscious mind sebagai dominasi kontrol environment-nya, seperti biasa. Hampir tidak bisa diingat apa yang saya mimpikan.

Kemudian saya bangun dengan posisi miring, mata sedikit terbuka, terlihat gambar kabur cucian dan lemari serta tangan kiri saya yang ada di depan mata. Mungkin karena keadaan tubuh saya yang sedang kurang vit, tubuh pun terasa mengambang dan malas untuk bergerak. Saya pun diam sejenak. Masih malas bergerak. Hey, ternyata bukan otak saya yang malas, tapi koneksi otak ke otot yang malas.

Sampai pada kesimpulan bahwa saya berada dalam keadaan sleep paralysis, berbagai perasaan bercampur di benak saya. Ini bukan pengalaman pertama kalinya. Sebelumnya kombinasi antara ini dan lucid dream pernah saya alami beberapa kali. Namun saat itu saya masih terlalu paranoid untuk meng-eksplor lebih jauh.

Kali ini pun rasa takut, gugup, excited, bingung, semuanya saya rasakan dalam sekejap waktu sebelum akhirnya saya masuk dalam keadaan tenang. Saya baca dari beberapa sumber di internet, apabila emosi kita meledak-ledak, dengan cepat kita akan keluar dari lucid dream dan masuk ke keadaan lumpuh ini. Tidak. Tidak akan saya lewatkan kesempatan langka ini, lagi. Saya harus benar-benar tenang sambil memikirkan harus seperti apa saya bereksperimen.

Karena saya takut saya akan benar-benar sadar, saya coba atur nafas dan detak jantung dengan mengontrol emosi saya. Disitu saya sadar bahwa nafas pun tidak bisa saya kendalikan. Paru-paru masih berkontraksi secara otomatis. Lalu kenapa dada saya terasa sakit, seolah-olah paru-paru ini berhenti bekerja dan saya harus memompa udara secara manual. Padahal otot saya yang lain pun belum dapat di akses oleh otak. Jangan panik, jangan panik, jangan panik. kata-kata itu terus saya gema-kan di pikiran saya. Wah, lama-lama sakit dadanya hilang. Sebagai gantinya terdengar suara aneh yang saya yakin itu suara nafas saya sendiri.

Kalau saya coba flashback ke pengalaman sleep paralysis yang sebelumnya, waktu itu jauh lebih banyak suara-suara dan proyeksi aneh yang terekam di otak. Namun kali ini, hanya suara nafas saya sendiri yang terdengar. Bahkan indra penglihatan pun tidak mengindikasikan bahwa otak mencoba memperlihatkan hologram atau ilusi penampakan yang tidak masuk akal. semuanya tampak tenang.

Saya asumsikan bahwa keadaan ini akibat dari ketenangan dan kesiapan mental saya dalam menghadapi kejadian semacam ini. Ya, saya memang sudah sangat lama ingin mencoba hal seperti ini. Lalu bagaimana dengan suara? saya percaya bahwa telinga menjadi jauh lebih sensitif ketika dalam fase ini. Tapi ini terlalu kedap, bahkan si teteh dan bibi penjaga kost yang biasanya bercengkranma di luar pun tidak terdengar.